Kab.Bandung-WIP.
Pemerintah
Provinsi Jawa Barat melalui Badan pengelolaan lingkungan hidup (BPLHD) Provinsi Jawa Barat pada tahun 2015 telah
meluncurkan program Gerakan Citarum Bersih, Sehat, Indah dan Lestari (BESTARI),
salah satunya Pengembangan Desa
Berbudaya lingkungan (Ecovillage) yang bertujuan
untuk meningkatkan kepedulian dan
kemandirian masyarakat dalam mengelola lingkungan hidup’pada Das Citarum Hulu.
Seperti yang terjadi di kelompok Bina Warga
(Ecovillage) Desa Girimulya Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung SUB DAS Cirasea
DAS Citarum Hulu. Pada tahun 2015 telah menerima bantuan program Pengembangan
Desa Berbudaya lingkungan,bahkan saat ini sudah dilaksanakan dan sudah dirasakan mangfaatnya oleh warga masyarakat
desa Girimulya.
Menurut
Ketua Kelompok Bina Warga Asep Handri mengungkapkan
pada WIP, meski menerima berupa barang
dan bibit-bibitan, kelomponya sangat
bangga mendapat bantuan dari Gubernur Jawa Barat melalui BPLHD. Adapun batuan yang kami terima sebanyak 3600
pohon berupa tanaman kayu-kayuan dan
tanaman MPTS lainnya. Semmentara bantuan bibit tersebut untuk ditanam dilahan keritis seluas 12
hektare, selain di tanam di lahan
keritis juga ditanam dijalan-jalan
lingkungan. Kelompok Bina Warga juga menerima barang berupa 1 roda sampah, 1unit bak motor (Baktor), tong komposter 10 buah dan mesin pencacah rumput 1 unit.
“Alhamdullah
bantuan tersebut sudah kami laksanakan dengan baik bahkan barang-barang
tersebut udah dimanfaatkan oleh warga masyarakat desa Girimulya,” tuturnya.
Handri
menambahkan, sebenarnya kelompok Bina Warga
menggerakan tanaman kopi dan tatakelola
lingkungan sejak tahun 2003 terutama sosialisasi
masalah tanaman kopi, pasalnya waktu itu pemasaran kopi sangat gelap. Meskipun berat, kelopok
Bina Warga tetap berisi kukuh untuk melestarikan
menanam kayu dan MTTS terutama tanaman kopi dan pada tahun 2005 pemasaran kopi
hingga tahun ini sangat terang dan pengusaha kopi bermunculan.
“Demi
menunjang gerakan tersebut, tiap tahun tetap komunikasi dan berkoordinasi dengan
pemerintahan desa, perusahan suawsta dan
Perusahaan pemerintah lainnya, alahamdulilah
ada hasilnya ada yang ngasih pupuk, bibit,
baru pada tahun 2014 mulai semuanya berjalan,” tambah Hanri.
Lanjut
Hanri, meskipun tidak ada bantuan dari pemerintah kelompoknya tetap akan melakukan pelestarian
lingkungan dan tidak tergantung bantuan dari pemerintah saja, tapi buktikan
dulu dengan kepedulian terhadap lingkungan.
“Karna
itulah mungkin kami mendapat bantuan program tersebut. Kami mengucapkan banyak
terima kasih pada Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang telah membantu bantuan
program itu, kami juga mengucapkan banyak terimakasih pada Kepala desa dan
warga yang telah mensukseskan
pelaksanaan Pengembangan Desa Berbudaya
Lingkungan ini,” pungkas Handri.*Uden