Headlines News :
Home » » Program QW Agroforestry Berikan Kontribusi kelestarian Hutan

Program QW Agroforestry Berikan Kontribusi kelestarian Hutan

http://www.menlhk.go.id/


Kab. Bandung, WIP.
Menyikapi keseriusan Pemerintah Pusat untuk mengantisipasi bencana Longsor dan banjir,  era kepemimpinan Persiden Joko Widodo melalui Kabinet kerjanya, memang  pantas diberikan acungkan jempol. Terobosan–terobosan baru pun bermunculan, hal tesebut bertujuan untuk mempercepat pembangunan dan  meningkatkan kesejahteraan Rakyat Indonesia.
Salah satunya DAS Citarum  menjadi perhatian  Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK)  Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc., beliau pada Kamis, 25 Desember 2014  meninjau  langsung   ke Situ Cisanti,  Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Dimana Situ Cisanti sebagai hulu sungai Citarum yang merupakan Sungai  strategis Nasional yang harus  ditangani secara cepat.
Maka dari situlah para petani  Agroforestri di Kabupaten Bandung  mendapatkan bantuan dari  Pemerintah Pusat melalui Balai Pengolahan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Wilayah Citarum-Ciliwung.
Target  tahun 2015, Daerah aliran sungai Citarum diperkirakan  untuk Agroforestry  5.500 Ha;  DPi (2 unit), DPn (150 unit), Gully plug (400 unit), dan SRA (2.100 unit). Adapun pelaksanaannya di dua yakni di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kabupaten Bandung, untuk KBB difokuskan di Sub-DAS Ciminyak dan Cihaur. Sementara di Kabupaten Bandung dibagi tiga Sub-DAS yakni Sub-DAS Cirasea, Sub-DAS Cisangkuy dan Sub-DAS Ciwidey.
Hasil pemantauan dilapangan, WIP, Mahasiswa Universitas Gunadarma dan Mahasiwa IPB Bogor,  bahwa kegiatan Program Qw Agroforestry  DAS  Citarum, khususnya  di Kabupaten Bandung  mulai dari Sub-DAS Cirasea, Sub-DAS Cisangkuy dan  Sub-DAS Ciwidey sudah   rampung dilaksanakan.
Akhir dari kegiatan Program Quick Wins tahun anggaran 2015, tak tanggung-tangung semua jajaran dari kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,  langsung Sidak mengawasi  kegiatan agroforestri yang ada di  tiga  DAS tersebut. Salah satunya  ke Kelompok Sumber Rezeki 3, Desa Patrolsari, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Jumat (08-01-2016).
Menurut Kepala BPDAS Citarum-Ciliwung Dodi Susanto memaparkan, dengan berakhirnya kegiatan agroforestri  tahun 2015 bisa  memberikan manfaat secara langsung bagi masyarakat. Disamping itu, masyarakat harus mempertahankan kesetabilan lahan yang ada, jangan sampai anak cucu kita diwariskan lahan yang ruksak, katanya.
“Kita harus menitipkan lahan yang produktif untuk cucu kita nantinya. Kami juga mengucapkan banyak terimakasih pada kelompok Sumber rezeki 3 yang telah bersama-sama melaksanakan  agroforestri,  karena pemerintah hanya mempasilitasi bagaimana caranya program ini memberikan manfaat bagi masyarakat dalam menjaga kelestarian Alam,“ terang Dodi.
Dia juga berharap, agar Kelompok Sumber rezeki  ini bisa jadi  model bagi masyarakat di sekitarnya, “Kami berharap para kelompok agroforestari itu agar tetap melakukan kegiatan yang produktif bagi  masyarakat,” paparnya.
Aadapun   jenisnya masyarakat yang lebih tahu,  perisif dasarnya bahwa kegiatan yang dilaksanakan kelompok bisa memberikan kontribusi bagi kelestarian, perhatikanlah lingkungan sehingga anak cucu kita di warisi lahan yang baik, pungkasnya.
Sementara menurut Direktur Konservasi Tanah dan Air (KTA)  Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KTA) Dr. Muhamad Firman menjelaskan, Agroforesteri  adalah  tanaman kombinasi antara tanaman Kehutanan dan tanaman pertanian, ciri hasnya  tataman kehutanan umurnya lebih  dari 5  tahun hingga  6  tahun,  tetapi kalau tanaman pertanian  2 tiga bulan sudah panen.
“Jika masyarakat  menanam tanaman keras dan kayu-kayuan ,’kasihan’  karena menunggu panennya 5 tahun hingga 6 tahun. Untuk kebutuhan jangka pendeknya maka  kita kombinasikan agroforestri, “jelasnya.
Ketika ditanya mengenai penyerapan anggaran, Muhamad menerangkan bahwa sudah seratus persen tersalurkan pada kelompok, tuturnya.
Dia menambahkan, Sebetulnya  agroforestri sejak dulu sudah kita lakukan, secara tidak sadar di pekarangan–pekarangan  rumah ada tanaman seperti kelapa, kayu-kayuan dan di dalamnya ada ternak sapi dan kambing  itu dilakukan seperti agroforestri, jelasnya.
“Diharapkan dengan adanya program agroforestri ini bermanfaat bagi masyarakat, sehingga perkembangan ekonomi masyarakat bisa cepat meningkat ,” tuturnya. *Uden
Share this article :

Feature

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. SKU Warta Indonesia Pembaharuan - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template